contoh karya tulis study tour

LAPORAN KARYA TULIS
MONUMEN NASIONAL (MONAS)
Disusun sebagai salah satu mengikuti UN (ujian nasional)
Di SMP N 1 KARANGMONCOL
Tahun Pelajaran 2013/2014

















Di susun oleh
1.      HERNANDA ARI SUKMA
2.      HENDI CAHYONO
3.      IRFAN DWI ANORO
4.      MIFTAKHUR RIZKI.A
5.      YOHAN RISMADIANTO
Kelas   : IX E

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP N 1 KARANGMONCOL (SSN)
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KARYA TULIS “ MONUMEN NASIONAL “


Laporan ini di susun dan diajukan untuk memenui akah satu syarat mengikuti Ujian Nasional ( UN )/ Ujian Sekolah ( US ) Tahun Pelajaran 2013 / 2014

Karya tulis ini berjudul “MONUMEN NASIONAL JAKARTA “ yang telah di sahkan oleh Pembimbing dan di ketahui oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Karangmoncol pada :

            Hari                 :          
            Tanggal           :
            Tempat            :


                                                                                                Karangmoncol,                    2013


Mengetahui
Kepala Sekolah,                                                                       Pembimbing,




SUNARSO  S.pd                                                                   AGUS TARYONO S.pd             
NIP.19570804 1988003 1002                                                            NIP.19630815 1995512 1002              


                           





PERSEMBAHAN


          Segala puji bagi Alloh Tuhan semesta alam yang selalau memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaika Karya Tulis ini. Namun kami sadar bahwa kami mempunyai keterbatasan kemampuan, keilmuan yang di miliki, maka sangat mungkin sekali terjadi adanya kekurangan serta khilafan disana sini.

Oleh karena itu dengan terselesaikannya Karya Tulis ini, kami persembahkan kepada :

1.      Kedua orang tua kami yang telah memberikan dorongan serta do’ a sehingga Karya Tulis ini bisa di selesaikan.

2.      Kepala Sekolah SMP N I Karangmoncol yang telah memberikan ijin kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Tuis ini.

3.      Bapak Agus Taryono S.pd selaku pembimbing Karya Tulis yang dengan sabar, tekun dan ulet membeerikan masukan – masukan kepada kami dalam penyusunan Karya Tulis ini

4.      Para Guru di SMP N I Karangmoncol yang telah banyak memberikan rangsangan berfikir kepada kami sehinggs kami menjadi dewasa dalam berfikir kritis akademis

5.      Para pembaca bidiman

6.      Semua pihak yang berperan bagi terselesaikannya karya tulis ini












MOTTO



1.      Sesungguhnya Alloh sangat mencintai orang yang jika melakukan melakukan pekerjaan,di lakukan dengan iklas / sempurna ( tepat terarah,jelas,dan profesional ) HR.abrari.

2.      Orang – orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang – oarng yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan. ( Mario Teguh )

3.      Kerja keras adalah kunci menuju sukses.

4.      Kemauan untuk menang tidak ada artinya tanpa kemauan untuk mempersiap kemenangan. ( Jee Gibbs )

5.      Orang yang tidak pernah menggunakn imajinasunya laksamana burung tanpa sayap  
( Mohammad Ali  )

















KATA PENGANTAR

             Segala puji bagi Alloh tuhan semesta alam yang selalu memberikan rahmat, taufik serta hidanyah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “ MONUMEN NASIONAL JAKARTA “.
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada baginda Nabi Muhamad SAW dan para sahabatnya yang senantiasa menghisupkan sunah – sunahnya , Amien ......
            Karya Tulis ini pada dasarnya untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional ( UN ) atau Ujian Sekolah ( US ) Tahun pelajatan 2013 / 2014
Dalam Karya Tulis ini yang berjudul “ Monumen Nasional Jakarta “ kami akan menerangkan sejarah Monumen Nasional ini.
            Dengan segala upanya pikiran kami telah mengkajinya, tetapi karena keterbatasan kemampuan,keilmuan yang saya miliki maka sangat mungkin sekali jika terjadi adanya kekurangan serta kehilafan disana sini.
Selain itu kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada oarng – orang yang terlibat dalam pembuatan laporan karya tulis ini .Karena dengan adanya mereka kami dapat menyelesaikan Laporan Karya Tulis ini meski penuh dengan keterbatasan.
            Semoga Alloh SWT memberkati mereka semua, akhirnya kami haya dapat berharap semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi kami maupun bagi setiap oarang yang membacanya.

                                                                                   
                                                                                                Karangmoncol,           2013


                                                                                                Penulis  



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................................iii
HALAMAN MOTTO.....................................................................................................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................................v
DAFRAT ISI..................................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B.     Rumusan Masalah...........................................................................................1
C.     Tujuam Penulisan............................................................................................1
D.    Metode Penulisan............................................................................................1
E.     Sistematika Penulisan......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A.     Sejarah Monas..............................................................................................3
B.      Pembangunan...............................................................................................4
C.     Rancang Membangun Monumen..................................................................5
D.    Relief Sejarah Nasional ................................................................................6
E.      Museum Sejarah Nasional............................................................................7
F.       Ukuran Dan Isi Monas..................................................................................8
G.     Ruang Kemerdekaan.....................................................................................9

           
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.....................................................................................................10
B.     Saran  .............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11
LAMPIRAN......................................................................................................................12
 




BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Karya tulis ini wajib dibuat oleh siswa – siswi kelas IX sebagai salah satu syarat mengikuti         Ujian Nasional / Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2013 / 2014.
Kami memeilih obyek wisata Monumen Nasional untuk digunakan sebagai obyek  pembahasan Karya Tulis, karena Monumn Nasional merupakan salah satu obyek yang di kunjungi siswa – siswa SMP NI Karangmoncol melakukan Studytour di tahun pelajaran tahun 2013 / 2014.Selain itu Monumen Nasional merupakan salah satu situs Srjarah. Di Monumen Nasioal menyimpan sejuta rahasia yang patut kita pelajari dan pahami / apalagi kita sebagai anak bangsa patut berbangga diri dan melakukan yang terbaik demi terjaganya situs Sejarah ini.Salah satu caranya dengan acara mempelajari Sejarah  dan hal – hal yang berkaitan dengan Monumen Nasional. Maka dalam karya tulis ini akan di lakukan pembahasan tentang uraian – uraian tersebut.
B..Rumusan Masalah
Sehubungan untuk merujuk Karya tulis ini, kami banyak sekali berbensh diri dengan   mengsmbil data yang akurat melalui cerita langsung dari pemandu kunjungan ke Obyek Wisata Monumen Nasional, buku – buku referensi, websiite / internet dan melalui data-data penunjang lainnya.
C. Tujuan Pembelajaran
Karya Tulis ini di susun sebagai salah satu syarat mengikuti UN/Us Tahun Pelajaran 2013/2014.
1.      Mengenal lebih lanjut tentang sejarah Monumen Nasional
2.      Membangkitkan minat masyarakat Domestik dan Manca Negara berwisata di monumen tersebut.
3.      Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang Sosial dan Budaya
4.      Melatih diri dalam menyusun suatu masalah ke dalam bentuk tulisan pengungkapan ide,pikiran,gagasan – gagasan menularkan bakat agar kita bisa membagi kepada orang lain yang mungkin belum tahu akhirnya menjadi tahu.
D. Metode Penulisan
       Dalam pengumpulan data kami mendapatkan dengan menggunakan
1.      Metode liretatur
2.      Metode observasi
 E .Sistimatika Penulisan
      Sistimatika dalam Karya Tulis ini memuat 3 bab yaitu :
     Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,tujuan      Pembelajaran ,metode penulisan dan sistematika penulisan
      Bab II Pembahasan yang berisi sejarah monas,pembangunan,rancang membangun monumen,relief sejarah monas,museum sejarah monas,ukuran dan isi monas,ruang kemerdekaan
Bab III Penutupyang berisi kesimpulan dan saran
  



 




           







BAB 2
PEMBAHASAN
A.Sejarah Monas
Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, Presiden Sukarno mulai memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik. Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu.[Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961







B.Pembangunan
Sukarno menginspeksi pembangunan Monas. Foto ini dibuat sekitar tahun 1963-1964.
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 - 1964/1965 dimulai dengan dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan Sukarno secara seremonial menancapkan pasak beton pertama. Total 284 pasak beton digunakan sebagai fondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi ditanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan pemancangan fondasi rampung pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai dan akhirnya rampung pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968 akibat terjadinya Gerakan 30 September 1965 (G-30-S/PKI) dan upaya kudeta, tahap ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan menambahkan diorama pada museum sejarah. Meskipun pembangunan telah rampung, masalah masih saja terjadi, antara lain kebocoran air yang menggenangi museum. Monumen secara resmi dibuka untuk umum dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto. Lokasi pembangunan monumen ini dikenal dengan nama Medan Merdeka. Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur Medan Merdeka dipenuhi pengunjung yang berekreasi menikmati pemandangan Tugu Monas dan melakukan berbagai aktivitas dalam taman.








C.Rancang Membangun Monas
Rancang bangun Tugu Monas berdasarkan pada konsep pasangan universal yang abadi; Lingga dan Yoni. Tugu obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga yang melambangkan laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif dan positif, serta melambangkan siang hari. Sementara lambangkan perempuan, elemen feminin yang pasif dan negatif, serta melambangkan malam hari.[6] Lingga dan yoni merupakan lambang kesuburan dan kesatuan harmonis yang saling melengkapi sedari masa prasejarah Indonesia. Selain itu bentuk Tugu Monas juga dapat ditafsirkan sebagai sepasang "alu" dan "Lesung", alat penumbuk padi yang didapati dalam setiap rumah tangga petani tradisional Indonesia. Dengan demikian rancang bangun Monas penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Monumen terdiri atas 117,7 meter obelisk di atas landasan persegi setinggi The 17 meter, pelataran cawan. Monumen ini dilapisi dengan marmer Italia.
Kolam di Taman Medan Merdeka Utara berukuran 25 x 25 meter dirancang sebagai bagian dari sistem pendingin udara sekaligus mempercantik penampilan Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kudanya, terbuat dari perunggu seberat 8 ton. Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato[7] sebagai sumbangan oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario Bross di Indonesia. Pintu masuk Monas terdapat di taman Medan Merdeka Utara dekat patung Pangeran Diponegoro. Pintu masuk melalui terowongan yang berada 3 m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung menuju tugu Monas. Loket tiket berada di ujung terowongan. Ketika pengunjunaik kembali ke permukaan tanah di sisi utara Monas, pengunjung dapat melanjutkan berkeliling melihat relief sejarah perjuangan Indonesia; masuk ke dalam museum sejarah nasional melalui pintu di sudut timur laut, atau langsung naik ke tengah menuju ruang kemerdekaan atau lift menuju pelataran puncak monumen.





D.Relief Sejarah Nasional
Relief timbul sejarah Indonesia menampilkan Gajah Mada dan sejarah Majapahit
Pada halaman luar mengelilingi monumen, pada tiap sudutnya terdapat relief timbul yang menggambarkan sejarah Indonesia. Relief ini bermula di sudut timur laut dengan mengabadikan kejayaan Nusantara pada masa lampau; menampilkan sejarah Singhasari dan Majapahit. Relief ini berlanjut secara kronologis searah jarum jam menuju sudut tenggara, barat daya, dan barat laut. Secara kronologis menggambarkan masa penjajahan Belanda, perlawanan rakyat Indonesia dan pahlawan-pahlawan nasional Indonesia, terbentuknya organisasi modern yang memperjuangkan Indonesia Merdeka pada awal abad ke-20, Sumpah Pemuda, Pendudukan Jepang dan Perang Dunia II, proklamasi kemerdekaan Indonesia disusul Revolusi dan Perang kemerdekaan Republik Indonesia, hingga mencapai masa pembangunan Indonesia modern. Relief dan patung-patung ini dibuat dari semen dengan kerangka pipa atau logam, sayang sekali beberapa patung dan arca mulai rontok dan rusak akibat hujan dan cuaca tropis
















E.Museum Sejarah Nasional
Pelajar memperhatikan diorama sejarah Indonesia
Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah, terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Ruang besar museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama di tengah, sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah hingga masa Orde Baru. Diorama ini dimula dari sudut timur laut bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanan sejarah Indonesia; mulai masa pra sejarah, masa kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit, disusul masa penjajahan bangsa Eropa yang disusul perlawanan para pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan VOC dan pemerintah Hindia Belanda. Diorama berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional Indonesia awal abad ke-20, pendudukan Jepang, perang kemerdekaan dan masa revolusi, hingga masa Orde Baru pada masa pemerintahan Suharto.
Monas atau Monumen Nasional merupakan icon kota Jakarta. Terletak di pusat kota Jakarta, menjadi tempat wisata dan pusat pendidikan yang menarik bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Monas didirikan pada tahun 1959 dan diresmikan dua tahun kemudian pada tahun 1961. Monas selalu ramai dikunjungi wisatawan untuk melihat keindahan kota Jakarta dari puncak Monas, menambah wawasan sejarah Indonesia di ruang diorama ataupun menikmati segarnya hutan kota seluas kira-kira 80 hektar di tengah kota Jakarta.
Setiap hari libur, Monas selalu dikunjungi banyak wisatawan. Di sini Anda bisa menikmati banyak jenis wisata dan bahan pendidikan. Anda bisa menaiki monumen yang menjulang tinggi hingga ke puncak Monas. Anda juga dapat berolahraga bersama teman dan keluarga. Anda juga bisa menikmati taman yang indah dengan berbagai pepohonan yang rimbun dan asri. Atau Anda bisa menikmati hiburan air mancur yang menarik.





F.Ukuran Dan Isi Monas
Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
Lidah Api
·      Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
·     Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
·     Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
·     Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.
Selain itu direncanakan untuk ditampilkan bendera pusaka dan naskah proklamasi yang asli di dalam bangunan Monas. Di sini juga ditampilkan rencana pembangunan kota Jakarta

G.Ruang Kemerdekaan
Di bagian dalam cawan monumen terdapat Ruang Kemerdekaan berbentuk amphitheater. Ruangan ini dapat dicapai melalui tangga berputar di dari pintu sisi utara dan selatan. Ruangan ini menyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan Republik Indonesia. Diantaranya naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca di dalam gerbang berlapis emas, lambang negara Indonesia, peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlapis emas, dan bendera merah putih, dan dinding yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Di dalam Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional ini digunakan sebagai ruang tenang untuk mengheningkan cipta dan bermeditasi mengenang hakikat kemerdekaan dan perjuangan bangsa Indonesia. Naskah asli proklamasi kemerdekaan Indonesia disimpan dalam kotak kaca dalam pintu gerbang berlapis emas. Pintu mekanis ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton berlapis emas dihiasi ukiran bunga Wijaya Kusuma yang melambangkan keabadian, serta bunga Teratai yang melambangkan kesucian. Pintu ini terletak pada dinding sisi barat tepat di tengah ruangan dan berlapis marmer hitam. Pintu ini dikenal dengan nama Gerbang Kemerdekaan yang secara mekanis akan membuka seraya memperdengarkan lagu "Padamu Negeri" diikuti kemudian oleh rekaman suara Sukarno tengah membacakan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945. Pada sisi selatan terdapat patung Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia terbuat dari perunggu seberat 3,5 ton dan berlapis emas. Pada sisi timur terdapat tulisan naskah proklamasi berhuruf perunggu, seharusnya sisi ini menampilkan bendera yang paling suci dan dimuliakan Sang Saka Merah Putih, yang aslinya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Akan tetapi karena kondisinya sudah semakin tua dan rapuh, bendera suci ini tidak dipamerkan. Sisi utara diding marmer hitam ini menampilkan kepulauan Nusantara berlapis emas, melambang lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.Semua itu sangat indah






BAB 3
PENUTUP
A.Kesimpulan
Monumen Nasional pada umumnya dibuat untuk mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang
B.Saran
Kami hanya memberi saran agar pembimbing dan pihak penyelenggramemberikan pelayanan yang lebih baik dan siswa benar-benar merasa senangdan nyaman

















DAFTAR PUSTAKA

WWW.WIKIPEDIA.COM


WWW.SINAR HARAPAN.COM


WWW.WORDPRES.COM


SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment