masalah kependudukan di indonesia serta solusinya



MASALAH KEPENDUDUKAN INDONESIA & SOLUSINYA

  Bicara tentang kependudukan Indonesia tentu saja akan menyingung terlalu  banyak aspek, terlebih lagi banyak masalah sosial yang ada di masyarakat. Salah satu masalah tersebut ialah pertumbuhan penduduk yang tinggi di setiap tahunnya. Menurut hasil Sensus 2010 penduduk Indonesia mencapai angka 237.641.326 (sumber : www.bps.go.id) dan dari tahun ketahun akan terus bertambah.
Apalagi pertumbuhan penduduk ini tidak diimbangi  dengan kualitas penduduk. Masalah dalam masyarakat ini tidak dapat diatasi dengan satu atau dua solusi yang ditawarkan, karena masalah tersebut terjadi didalam banyak aspek terutama aspek ekonomi dan pendidikan yang paling berpengaruh dalam masalah ini. Untuk mengatasi hal ini tentunya diperlukan dukungan dari semua pihak tidak hanya pemerintah ataupun lembaga kependudukan.

 A. Keadaan Ekonomi

  Ekonomi merupakan faktor pertama yang mempengaruhi kependudukan. Mengapa ekonomi dapat memepengaruhi kependudukan ? karena faktor ekonomi dapat mempengaruhi cara berfikir seseorang. Orang yang memiliki ekonomi rendah memiliki pemikiran yang sempit. Namun, pemikiran itulah yang dapat membuatnya tetap bertahan hidup. Bagi seorang berpenghasilan kecil maupun berpenghasilan tidak tetap. Menurutnya, hal terpenting untuk tetap hidup adalah makan dan minum. Mereka tidak akan memikirkan masalah pendidikan bahkan kesehatanpun mereka hiraukan. Hal ini karena penghasilan mereka yang sangat minim yang hanya dapat memenuhi kebutuhan pokok saja. Ditambah rata-rata masyarakat seperti ini yang lebih cenderung melakukan pernikahan dini dan memiliki banyak anak dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka dan terlalu menghiraukan himbawan pemerintah.
Namun, bagi orang yang berpenghasilan sedang ke atas mereka memiliki pemikiran yang luas serta kemampuan finansialnya dapat melebihi dari kebutuhan pokok sehingga kebetuhan lainya seperti pendidikan dan kesehatan dapat mereka penuhi. Bagi masyarakat yang memiliki penghasilan tinggi mereka lebih cenderung menikah di usia dewasa dan memiliki anak dengan rencana yang baik. Dari sini kita dapat simpulkan bahwa ekonomi berdampak pula dengan pemikiran seseorang akan rencana untuk menikah dan miliki anak.
  Pemerintah seharusnya memperbaiki ekonomi negara ini secara nasional karena jika dilihat secara individual negara kita memiliki orang-orang sukses berpenghasilan besar. Namun, masalahnya adalah terdapat banyak warga negara yang berpenghasilan kecil. Apabila ekonomi negara secara nasional telah naik dan merata maka dapat diperkirakan pemikiran  masyarakat akan berkembang. Untuk masalah ini solusi yang saya tawarkan adalah didirikannya lembaga wirausaha dan diperbanyak di setiap daerah yang diperuntukkan bagi para remaja dan orang dewasa yang memiliki pengetahuan terbatas dan tidak memiliki pekerjaan( penganguran). Lembaga yang saya maksud disini adalah lembaga yang memberi tahu pengetahuan dasar seperti pertanian, perternakan, perkebunan dan perikanan serta memiliki lahan sendiri untuk implementasi orang-orang tersebut. Sebelum mereka dilepaskan di masyarakat,  mereka harus praktek bekerja di lapangan yang dimiliki oleh lembaga tersebut dengan waktu praktek yang sudah di tetapkan. Hal ini bertujuan untuk pemantapan ilmu yang mereka dapat dan meperoleh tambahan modal usaha dari hasil gaji bulanan yang disisihkan. Sehingga akan banyak orang-orang yang begulat di bidang pangan ini, terlebih lagi pangan merupakan kebutuhan pokok yang tidak akan pernah berhenti. Hal tersebut pastinya akan memperkuat pangan nasional namun apabila pangan terlalu banyak maka harga akan jatuh didalam negara ini. Sehingga negara ataupun lembaga terkait ikut serta dalam pelaksanaan pemasaran untuk di dalam negeri maupun luar negeri agar harga pangan dapat menguntungkan masyarakat terkait  dan dapat memajukan ekonomi bangsa.

  B. Keadaan Pendidikan
  Pendidikan faktor kedua yang sangat berpengaruh. Pendidikan merupakan kunci pokok terbentuknya negara maju. Apabila sebuah negara dapat memberikan pendidikan bagi seluruh rakyatnya dengan merata pasti angka pengangguran akan menurun dan pemikiran rakyat akan lebih maju. Namun, yang terdapat di negara ini ialah pendidikan yang tidak merata, banyaknya kecurangan didalam lembaga sekolah dan mahalnya pendidikan. Di Indonesia saat ini akses pendidikan cukup sulit didapatkan bagi  rakyat yang berada di pedalaman. Apalagi infrastruktur yang kurang layak untuk mengajar.
Hal inilah yang membuat mengapa negara kita tidak semaju negara besar lainnya. Kemudian banyak sekolah di pulau Jawa dan daerah-daerah maju lainnya yang terdapat sekolah negeri berbasis unggulan.
  Kata unggulan ini ternyata berlaku juga untuk biaya sekolah disana. Hal tersebut yang semakin mempersulit rakyat miskin untuk bersekolah. Padahal rakyat miskin inilah yang seharusnya lebih di utamakan bersekolah di sekolah negeri. Jika kalangan rakyat miskin telah memiliki pendidikan yang cukup maka mereka nantinya akan menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya dan angka kemiskinanpun nantinya akan dipastikan menurun. Karena pada dasarnya sekolah negeri merupakan sekolah yang memperoleh dana dari pemerintah terutama untuk sekolah dasar negeri dan sekolah menengah pertama negeri, karena adanya wajib belajar 9 tahun. Selain itu, sekolah negeri pada dasarnya memiliki syarat atau tes masuk yang harus di penuhi dulu. Namun, ada beberapa oknum guru yang bertindak curang dengan memberikan jalan mudah untuk masuk sekolah negeri itu dikarenakan adanya pemberian imbalan dari orang tua siswa. Hal ini yang menyebabkan, anak-anak miskin yang lebih berpotensi tidak dapat merasakan sekolah negeri dan bahkan lebih memilih bekerja karena terhitung menguntungkan bagi mereka dari pada membayar uang tambahan ataupun besekolah di swasta yang terbilang mahal harganya. Sehingga, masalah pendidikan di Indonesia ini harus segera dibenahi karena seseorang yang berpendidikan akan selalu berhati-hati dalam melakukan suatu tindakan termasuk pernikahan dan rencana memiliki anak. Selain itu, orang yang berpendidikan lebih mandiri dalam kehidupannya tanpa membebankan pemerintah. Untuk masalah ini, pemerintah seharusnya memperhatikan wilayah-wilayah terpencil Indonesia untuk pembangunan sekolahan dan adanya pemantauan lebih untuk menghindari kacurangan-kecurangan dalam sekolah.
  C. Persebaran Penduduk
  Sebuah negara kepulauan yang memiliki lebih dari satu pulau besar ternyata memiliki kesulitan tersendiri. Seperti yang terjadi di negara ini yaitu pesebaran penduduk yang tidak merata. Hal ini menyebabkan adanya wilayah yang padat akan penduduk dan membuat persaingan untuk hidup di sana lebih berat. Sangat sulit mencari kerja di wilayah yang padat penduduk seperti yang kita tahu pada pulau jawa. Hal ini karena lapangan pekerjaan tidak dapat menampung jumlah pekerja yang yang tersedia di wilayah tersebut dan pada akhirnya terciptanya banyak pengangguran. Para pendatang yang tinggal di lingkungan padat penduduk ini memilih tinggal di sini karena sebuah pemikiran bahwa  penghasilan yang nantinya mereka dapat akan lebih besar dari tempat tinggal sebelumnya dan fasilitas yang lebih lengkap dan terawat yang ada di kota besar. Masalah ini cukup sulit ditangani bahkan apabila diberikan suatu solusi belum tentu kepadatan penduduk di kota besar akan berkurang. Namun, di sini saya berpendapat untuk menangani masalah ini mungkin tidak dapat memberikan perubahan yang besar tetapi cukup membuat perubahan yang signifikan. Hal pertama yang harus dilakukan pemerintah adalah membentuk fasilitas umum di setiap tempat pada kota tujuan agar nantinya dapat meyakinkan kemudahan akses pelayanan masyarakat. Selain itu, dibuatkannya lapangan pekerjaan yang banyak seperti industri-industri sebagai daya tarik para masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Lalu pemerintah memberikan layanan mudik di setiap tahunnya secara gratis bagi para trasmigran baru selama jangka waktu tertentu. Hal ini bertujuan untuk mempermudah penyebaran pengalaman yang telah mereka dapat kepada orang terdekatnya. Sehingga, akhirnya dengan sendirinya kota yang padat penduduk nantinya akan berkurang populasinya.
  D. Pensosialisaian Program Pemerintah
  Sebuah kainginan tentunya dibutuhkan sebuah rencana juga. Keinginan sebuah negara adalah untuk terbentuknya negara maju yang sejahtera. Setiap pememerintahan tentunnya memiliki rencana untuk mewujudkan keinginan itu. Peran masyarakat disini sangatlah dibutuhkan sebagai pelaksana dari rencana tersebut.  Kendalanya adalah bagaimana cara komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat untuk merealisasikan  rencana tersebut. Banyak masyarakat yang lebih cenderung menolak rencana pemerintah dikarenakan banyak faktor seperti faktor politik, agama, adat dan faktor kurangnya pengetahuan masyarakat tentang rencana itu.  Sehingga diperlukan pendekatan antara pemerintah dengan masyarakat untuk memberikan informasi tepat guna akan rencana tersebut. Seperti rencana untuk menekan angka jumlah penduduk, pendekatan yang dilakukan pemerintah saat ini dengan mendirikan lembaga BKKBN. Hal ini bertujuan agar dapat mensosialisasikan dan merealisasikan program KB. Bkkbn sangatlah berpengaruh selama ini, namun belum terlalu signifikan perubahannya dikarenakan adanya penolakan yang bedasarkan perbedaan adat dan pemikiran yang bertentangan dengan ajaran agama. Untuk masalah ini pemerintah diharuskan untuk mengeluarkan peraturan adanya pelepasan subsidi untuk sekolah dan fasilitas-fasilitas pemerintah bagi anak ke-3 terhitung pada 2023. Peraturan ini  dibuat untuk membatasi lanngkah para penolak program KB yang beranggapan banyak anak sama dengan  banyak rezeki. Karena pemikiran itu lah kita buktikan dengan pencabutan subsidi bagi anak ke-3. Peraturan ini harus memeliki jarak waktu yang cukup jauh dengan waktu pengesahan peraturan ini agar masarakat melakukan persiapan terlebih dahulu. Pemerintah juga harus memikirkan program lain yang lebih menunjang agar nantinya peningkatan jumlah penduduk dapat benar-benar ditekan.

MASALAH KEPENDUDUKAN DAN SOLUSINYA

Negara Indonesia yang memiliki semua sumber daya alam maupun sumber daya manusia sepertinya belum muncul ke permukaan 100%, masih banyak yang belum tergali, sehingga Negara Indonesia terkesan lambat dalam proses pembangunannya. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, Negara Indonesia belum mampu menyejahterakan semua penduduknya. Berbagai dampak atas banyaknya penduduk yang belum sejahtera akan mengakibatkan berbagai persoalan yang berhubungan dengan kependudukan. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain :
1. Permasalahan Kuantitas Penduduk di Indonesia
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk sebagai berikut :
a.      Jumlah Penduduk Indonesia
Besarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
b.     Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Peningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk Indonesia Lebih kecil dibandingkan Laos, Brunei, dan Filipina.
c.      Kepadatan penduduk Indonesia
Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlah penduduk setiap satu km2 atau setiap 1mil2. permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Kondisi demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, pemukiman kumuh dsb.
d.     Susunan penduduk Indonesia
Sejak sensesus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia berbentuk limas atau ekspansif. Artinya pada periode tersebut, jumlah penduduk usia muda lebih banyak daripada penduduk usia tua. Susunan penduduk yang seperti itu memberikan konsekuensi terhadap hal-hal berikut :
-          Penyediaan fasilitas kesehatan.
-          Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah.
-          Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja.
-          Penyediaan fasilitas social lainnya yang mendukung perkembangan penduduk usia muda.
Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :
1)     Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk,
Dilakukan dengan cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran,menunda usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan.
2)     Pemerataan Persebaran Penduduk,
Dilakukan dengan cara transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang jarang penduduknya. Untuk mencegah migrasi penduduk dari desa kekota, pemerintah mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan.
2. Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai berikut :
a.      Masalah Tingkat Pendidikan
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
  1. Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
  2. Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
  3. Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah :
  1. Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
  2. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.
Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :
1)      Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
2)      Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
3)      Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).
4)      Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
5)      Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
6)      Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
7)      Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
b.     Masalah Kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:
  1. Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
  2. Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
  3. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
  4. Gizi yang rendah.
  5. Penyakit menular.
  6. Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah :
  1. Terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia.
  2. Jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.
Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :
1)     Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
2)     Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
3)     Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
4)     Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.
5)     Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.
6)     Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.
c.      Masalah Tingkat Penghasilan/Pendapatan
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:
  1. Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain.
  2. Jumlah penduduk banyak.
  3. Besarnya angka ketergantungan.
Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu:
  1. Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.
  2. Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 1.00.
  3. Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.
Dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:
  1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik.
  2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.
Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :
1)     Menekan laju pertumbuhan penduduk.
2)     Merangsang kemauan berwiraswasta.
3)     Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.
4)     Memperluas kesempatan kerja.
5)     Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa


dengan informasi ini pembaca mendapatkan informasi yang bagus

SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment